
Humas Matsapro– Memasuki hari kedua, MTs Negeri 1 Probolinggo melanjutkan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dalam Pembelajaran Mendalam dengan semangat yang lebih kuat pada Ahad, 5 September 2025.
Kepala Madrasah, Bapak Mudakkir, S.Pd. MM, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru sebagai figur utama dalam menghadirkan suasana belajar yang aman, nyaman dan penuh makna.
“Kurikulum berbasis cinta adalah jawaban atas kebutuhan pendidikan masa kini. Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual,” ujar Bapak Mudakkir.
Workshop hari kedua tersebut menghadirkan narasumber inspiratif, Bapak Husnan Abrori, M.Pd. Beliau ialah pengawas kemenag kabupaten Probolinggo yang telah dikenal luas dalam pengembangan pendidikan berbasis nilai dan pendekatan humanis.
Dalam pemaparannya, Husnan Abrori, M.Pd menekankan bahwa kurikulum berbasis cinta bukan sekadar pendekatan emosional, melainkan strategi pendidikan yang mampu menumbuhkan karakter, empati, dan pemahaman yang mendalam pada diri peserta didik.
“Pembelajaran mendalam tidak akan terjadi tanpa keterlibatan hati. Guru harus hadir bukan hanya dengan pengetahuan, tetapi juga dengan kepedulian dan cinta. Di situlah makna sejati pendidikan.” Bapak Husnan Abrori berkata dihadapan para peserta workshop.
Pelatihan hari kedua tersebut mencakup, praktik penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan nilai-nilai cinta. Para guru terlihat antusias dan aktif bertanya, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan tantangan dalam menerapkan pendekatan tersebut di dalam kelas.
Workshop tersebut merupakan bagian dari program penguatan kapasitas guru yang akan berlangsung selama 2 hari. Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat langsung diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Sehingga visi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang ramah, inklusif, dan berkarakter dapat terwujud.

